Dalam fashion draping dalam teknik membuat pakaian langsung di manekin, miniatur manekin atau di badan model. Teknik ini biasanya digunakan dalam haute couture (high fashion, adibusana), yaitu pembuatan pakaian mahal dari bahan terbaik khusus untuk pemesan, pembuatannya biasanya lama dan dilakukan oleh desainer terkemuka.
Teknik draping membutuhkan keterampilan tinggi dan perlu dilatih dalam waktu lama. Pakaian yang dihasilkannya berkesan mewah, mahal, dan anggun. Dari informasi yang saya baca, draping juga dapat digunakan untuk membuat pakaian yang diproduksi massal.
Draping adalah salah satu teknik fashion tertua. Diduga awalnya dilakukan dengan cara memasangkan kain sebagai pakaian ke tubuh tanpa menggunakan pola dan jahitan.
Diperkirakan sudah ada sejak tahun 3500 SM, dimulai pada jaman Mesopotamia dan Mesir Kuno. Kemudian diikuti oleh bangsa Yunani, Etruria, dan Romawi Kuno. Bukti-buktinya bisa disaksikan pada lukisan,patung, terakota, dll dari era tersebut dan era lainnya juga dari bangsa lainnya.
Di waktu itu ada dua kategori pakaian yaitu fitted yang dijahit dan draped yang tidak dijahit dikenakannya seperti membungkus tubuh. Kemudian teknik draping ini selama berabad-abad berkembang atau setidaknya masih digunakan sebagai cara berpakaian orang, namun proses dasarnya tetap sama.
Orang Mesopotamia dan Mesir Kuno dikatakan menggunakan kain tanpa jahitan sebagai baju. Dibungkuskan pada tubuh lalu pada titik tertentu dibuat simpul.
Orang Yunani mempunyai baju dengan gaya draping seperti chiton, peplos, chlamys, dan himation. Orang Etruria dan Romawi Kuno mempunyai baju draping bernama toga. Orang India mempunyai uttariya, antariya, kasaya, dan lainnya serta yang masih ada di jaman modern contohnya adalah baju sari.
Kata draping baru muncul pada tahun 1930-an. Teknik draping diperkenalkan ke dunia fashion modern oleh Madeleine Vionnet dan Madame Gres pada awal abad ke-20. Seiring waktu draping kemudian diadaptasi pada pakaian siap pakai.
Sampai saat ini saya kira teknik draping masih menjadi salah satu teknik penting di dunia high fashion. Draping mampu memberikan ruang untuk penyesuaian, memberi kebebasan untuk bereksperimen dan berinovasi, dapat menyesuaikan dengan “sempurna” pada bentuk tubuh.
Draping ada beberapa jenis, berikut adalah informasi jenis-jenis draping yang saya dapatkan:
- Bias Draping
Melibatkan pemotongan dan manipulasi kain pada biasnya, sehingga menghasilkan potongan yang lebih cair dan pas di tubuh. - Flat Pattern Draping
Kain dimanipulasi pada permukaan datar sebelum dipindahkan ke suatu bentuk. - Classical Draping
Terinspirasi dari draping di jaman kuno, mengadaptasi atau memanipulsi tampilan draping kuno. - Semi Draping
Kombinasi teknik draping dan teknik menjahit modern, biasanya digunakan untuk membuat pakaian siap pakai. Perpaduan dari estetika high fashion dengan penyesuaian pada tingkat ekonomi pasar. - Amorphous Draping
Saya kurang jelas tentang teknik ini, dikatakan perancang busana yang menggunakan teknik ini sebagian adalah pengikut gerakan dekonstruksi fashion.
Referensi:
- https://www.universityoffashion.com/blog/what-is-draping-an-overview-and-history/
- Drapery on Fashion Design, Duygu Kocabas Atilgan, Iksad Publishing House, 2023, Turki.
- https://textilelearner.net/fashion-draping-techniques/
- https://www.moodfabrics.com/blog/the-ultimate-guide-to-fabric-drape-fit/
- https://www.jdinstitute.edu.in/draping-techniques-types-and-importance/
Image (toga Romawi Kuno) by OpenClipart-Vectors from Pixabay