Bahan baju yang adem dan menyerap keringat sangat diperlukan bagi kita yang tinggal di negara tropis. Di musim hujan saja kadang ada saat yang panas, apalagi waktu kemarau selain panas juga lembab.
Secara umum semakin ketat rajutan atau tenunannya maka kain yang dihasilkan semakin kurang breathable (udara bisa mengalir melewati kain). Sebaliknya semakin longgar tenunannya kain akan semakin breathable.
Kamu bisa melakukan tes dengan memegang kain ke arah cahaya. Makin banyak cahaya yang bisa menembus kain maka kain itu makin breathable.
Saya meriset apa saja bahan baju yang bagus dan adem. Yang bisa digunakan untuk kemeja, kaos, dan lainnya termasuk baju dalam.
Semoga berguna saat kamu ingin memilih bahan yang adem untuk dibuat baju. Atau saat ingin membeli baju jadi tapi yang adem bahannya.
Bamboo
Kain bamboo, seperti namanya, terbuat dari serat bambu. Secara teknis umumnya kain bamboo merupakan jenis dari kain rayon.
Kain ini sangat menyerap kelembaban dan breathable, lembut dan nyaman di kulit. Kain bamboo termasuk serat alami yang paling lembut, bahkan tetap lembut ketika dicampur dengan serat lainnya. Memang kain bamboo sering dicampur dengan jenis kain lain karena kain bamboo cenderung lebih cepat rusak.
Kekurangannya lebih cepat menyusut dibanding kain katun. Harganya juga biasanya lebih mahal dibanding kain rayon.
Chambray
Kalau kamu penyuka denim tapi malas memakainya ketika hari panas, chambray bisa menjadi alternatifnya. Bahan chambray terbuat dari katun, penampilannya mirip denim tapi kainnya lebih ringan, lebih tipis, lebih breathable dan lebih lembut. Ditenun dengan benang berwarna dan benang putih, secara tradisional warnanya biru muda.
Chambray menyerap keringat, terasa sejuk ketika dipakai di cuaca panas. Kekurangannya, chambray mudah kusut. Saat awal dipakai teksturnya pun lebih kasar seperti linen, namun akan menjadi lembut seiring waktu.
Hemp
Hemp terbuat dari serat sejenis rami dan sering dicampur dengan katun. Bahan hemp terasa sejuk saat disentuh, karena breathable dan mampu menahan cairan tanpa terasa lembab.
Dikenal awet, awalnya hemp digunakan untuk keperluan industri misalnya untuk membuat tali dan kain layar. Kemudian lambat laun digunakan juga sebagai bahan baju. Kain hemp biasanya harganya lebih mahal dibanding kain lain, dan rentan kusut juga.
Katun
Katun adalah salah satu kain paling adem untuk cuaca panas. Kain ini nyaman, lembut, ringan, menyerap keringat, tidak kaku, tidak menyebabkan alergi, dan tidak lengket.
Juga breathable, mempunyai sirkulasi udara yang bagus. Karenanya memungkinkan panas untuk keluar dari tubuhmu sehingga kamu tetap adem.
Kekurangannya kalau kamu berkeringat banyak, katun cenderung menyerap banyak cairan sehingga menjadi berat dan basah. Juga berpotensi membuat noda basah yang kentara di areka ketiak atau kerah, terutama jika bajumu berwarna terang.
Katun juga cukup mudah kusut. Bisa menyusut setelah dicuci dan dikeringkan, karena seratnya memendek saat terkena air dan pengeringan membuat penyusutannya terkunci. Karena itu ada produsen yang lebih dulu menyusutkan katun sebelum diproduksi menjadi pakaian.
Linen
Linen juga bahan yang sangat ringan dan mempunyai kemampuan breathable sangat baik. Terbuat dari serat rami, secara alami anti bakteri dan noda tidak mudah menempel. Seratnya besar dan tenunan benangnya longgar sehingga panas bisa keluar dari tubuh.
Juga menyerap keringat, mampu menyerap cairan sekitar 1/5 berat kain sebelum terasa basah atau lembab. Tidak menempel pada tubuh, dan cepat kering. Jika linen 100% tidak diolah (tidak diwarnai) maka dapat terurai secara hayati.
Kuat, sangat awet dan mudah dirawat. Kabarnya karena keawetannya orang Mesir kuno menggunakan lapisan linen untuk membungkus mumi. Dan katanya digunakan untuk campuran uang kertas dolar AS, sekitar 25%.
Linen cenderung kaku sehingga tidak mudah menempel di tubuh. Sayangnya mudah kusut, terutama kain yang 100% linen.
Lyocell
Lyocell adalah varian semi sintetis dari rayon/viscose yang dibuat dari serat selulosa. Memiliki kualitas yang serupa dengan katun dan sutra. Kain ini breathable dan adem dipakai saat panas.
Micromodal
Micromodal terbuat dari rayon dan serat pohon keras. Kain semi sintetis ini lembut dan ringan di kulit, breathable, tidak mudah menyusut, nyaman dipakai, dan mudah dibersihkan. Sifatnya mirip dengan linen dan sutra, banyak dipakai untuk membuat pakaian dalam.
Poplin
Poplin adalah kain tenunan polos dengan “tulang rusuk” horisontal yang sangat halus. Kainnya kuat, memiliki permukaan yang halus dan berkilau. Harganya relatif murah, tidak begitu menyerap bau dan tidak mudah kusut.
Secara historis poplin terbuat dari wol dan sutra, namun telah berubah seiring waktu. Poplin ringan dan cocok untuk iklim panas. Bahannya tahan lama sehingga cocok untuk dijadikan pakaian yang sering dipakai, misalnya pakaian kerja.
Rayon
Rayon adalah kain yang merupakan campuran dari katun, bubur kayu dan serat alami atau serat sintetis. Setahu saya jika ada campuran serat sintetis biasanya kemampuan breathable-nya agak berkurang. Seratnya tipis yang membuat kain ini lebih ringan dan mencegahnya menempel pada tubuhmu.
Dikenal juga dengan nama kain viscose. Rayon cukup nyaman dan adem untuk dipakai, cukup breathable juga, cepat kering, menyerap keringat.
Kekurangannya mudah kusut, dapat menyusut jika dicuci dengan air hangat. Disarankan untuk dicuci dengan cara dry cleaning, atau minimal dicuci dengan tangan memakai air dingin.
Seersucker
Bahan seersucker juga enak dipakai di hari yang panas. Bahan ini dari katun yang dibuat dengan proses tenun khusus, menghasilkan kain yang permukaannya berkerut.
Sutra
Sutra ditenun dari serat alami yang dipanen dari kepompong ulat sutra. Bahan ini sangat lembut, ringan dan mewah.
Sutra breathable dan enak dipakai saat cuaca panas, tidak menempel pada tubuh. Termasuk bahan baju yang adem dan tidak mudah kusut.
Kelebihan lainnya, ketika cuaca dingin juga mampu memberikan kehangatan. Kekurangannya kain ini tidak menyerap keringat dengan baik dan dapat meninggalkan noda di area ketiak, dan juga memerangkap bau.
Wol Merino
Wol identik dengan baju hangat, namun wol yang ringan seperti wol merino enak dipakai di cuaca panas.
Serat kain wol merino menyerap keringat, breathable, sehingga membantu mengatur suhu tubuh pemakainya. Terlebih lagi kain ini mempunyai kemampuan insulasi. Sehingga kalau kamu memakai kain ini, bisa dibilang tidak kepanasan saat cuaca panas, dan tidak kedinginan saat cuaca dingin.
Bahan wol merino juga tidak menjebak bau badan sehingga tidak mudah apek, meski kamu memakainya untuk aktivitas tinggi yang banyak berkeringat. Sayangnya kain ini tergolong mahal, kurang awet dibandingkan dengan katun, nilon, dan polyester.
Image by Bruno from Pixabay